Punya anak susah diatur dan tidak mau nurut? Begini cara mendidik anak agar patuh dan nurut pada orang tua.

Penyebab Anak Tidak Patuh

Berbicara anak yang tidak patuh, nakal, susah diatur, tentulah ada penyebabnya. Sebelum memberi label negatif pada anak, sudahkah ayah bunda mengetahui  penyebab anak tidak patuh? Berikut penyebab anak tidak patuh dan tidak mau mendengarkan apa kata orang tuanya. Dengan memahami penyebab dari masalah, maka kan lebih mudah mengatasinya :).

Otaknya masih berkembang

Salah satu penyebab anak tidak patuh adalah otaknya masih berkembang. Secara sederhana, bisa dibilang anak belum paham atau mengerti maksud dari orang tuanya. Pada usia tertentu, anak masih belum tahu apa yang harus dilakukan, apa itu kewajiban, mana yang lebih baik. Yang mereka pahami adalah keinginan dan apa yang mereka inginkan.

Jika anak masih berasa di fase ini, maka tugas orang tua untuk memberi pengertian. Tetap tenang dan sabar saat menghadapi anak. Sebab, jika ayah bunda marah, yang diingat dan direkam oleh anak adalah kemarahan. Ia bahkan belum tentu ingat ucapan dan maksud ayah bunda.



 

Bentuk Protes

Saat anak dikatakan cukup mengerti konsep sebab akibat, mengerti kewajibannya, tetapi ia tetap tidak patuh, bisa jadi itu adalah bentuk protes. Protes dilakukan saat anak merasa tidak adil, saat keinginannya tidak terpenuhi dan ada hal yang ia inginkan.

Kurang Perhatian

Penyebab anak tidak patuh lainnya adalah kurangnya perhatian. Anak yang kurang perhatian dan kebutuhan kasih sayangnya tidak terpenuhi akan cenderung menjadi pemarah, pemberontak dan tidak merasa dekat dengan orang tuannya. Sehingga anak berpikir, kenapa harus mematuhi orang tua, sedangkan orang tua tidak memperhatikannya.

Pola komunikasi yang kurang baik

Saat memberikan perintah, permintaan atau hal yang ingin dilakukan oleh anak, sudahkah ayah bunda menyampaikannya dengan baik? Pola komunikasi sangatlah penting. Sebab komunikasi yang kurang tepat hanya akan membuat kesalahpahaman dan membuat anak terkesan tidak patuh.

Melabeli Anak Dengan Kata Negatif.

Pernah dengar istilah ”Ucapan adalah doa”? Ya, itu memang benar adannya. Bagaimana anak bisa tumbuh menjadi anak yang penurut juga penuh kasih disaat ia mendapatkan label bahwa ia adalah yang tidak patuh, anak nakal dan berbagai jenis label lain.

Saat anak meyakini ucapan orang tuanya bahwa ia nakal, itulah yang terjadi. Bahkan si anak akan berpikir kenapa aku harus melalukan ini dan itu? Toh aku tetap dianggap nakal.

Cara Mendidik Anak Agar Patuh Pada Orang Tua

Nah, agar anak patuh pada orang tua, tentu ayah bunda harus meminimalisir penyebab yang sudah dituliskan di atas ya. Selain itu, coba terapkan tips-tips di bawah ini ya.

Penuhi Kebutuhan Kasih Sayangnya

Saat kebutuhan dan kasih sayang anak terpenuhi, ia akan lebih tenang dan mudah dikendalikan. Pastikan semuanya telah terpenuhi, sehinggan anak akan mendengarkan apa kata orang tuanya.

Komunikasi Dua Arah

Cara seseorang berkomunikasi sangat menentukan respon lawan bicara. Pola komunikasi yang kurang baik dapat menimbulkan reaksi yang kurang baik pula dari lawan bicara. Selain itu, memahami lawan bicara juga sangat penting, agar maksud yang ingin dibicarakan tersmpaikan dengan baik. Agar tercipta hubungan baik, hindari komunikasi yang cenderung hanya satu arah. Seperti contoh: orang tua hanya meminta anak melakukan ini dan itu tanpa penjelasan dan bertanya mengenai perasaan anak.

Jika merasa orang tua tidak dapat memahami perasaannya, anak akan semakin menjauh dan tidak mau mendengarkan kata orang tua. Yang lebih parahnya lagi, saat anak tidak ingin mendengarkan, anak dicap sebagai pembangkang dan tidak patuh pada orang tua. Dalam kondisi hati yang kurang baik, mendapat label negatif membuat anak semakin menjadi-jadi.

Waktu Yang Tepat

Saat meminta anak melakukan sesuatu, perhatikan dan pahami juga kondisinya. Apakah ia sedang fokus pada suatu hal? Apakah kondisinya sedang baik-baik saja? Sebab, mendapatkan perintah di waktu yang tidak tepat akan membuat anak keberatan dan langsung menolaknya.

 




 

Buat Peraturan Yang Jelas

Jika ayah bunda ingin memberi perintah berupa pekerjaan rumah, sebaiknya buatlah peraturan. Apa saja yang perlu dilakukan anak. Beri penjelasan kenapa ia harus melakukan hal itu.Tanyai pendapatnya, apakah ia setuju. Jika tidak, anak harus beri alasan dan diskusikan alternatif penggantinya. Buat juga konsekuensi dari tidak melakukan peraturan yang telah disepakati.

Konsekuensi berlaku untuk semua orang yang terlibat, jadi anak tidak merasa dibebankan pada dirinya. Peraturan yang sudah disepakati juga harus dijalankan secara konsisten untuk membentuk karakter anak.

Kerjasama

Dibanding memberi perintah secara sepihak, cobalah ajak anak untuk bekerja sama. Hal itu akan membuatnya merasa lebih adil. Anak juga akan tergerak untuk melakukannya sebab melihat orang-orang disekitarnya pun melakukan hal yang sama.

Beri Contoh Yang Baik

Anak adalah peniru ulung. Jika ingin anak berperilaku baik, maka orang tua perlu mencontohkan yang baik. Anak belajar menghargai saat ia dihargai, ia akan tumbuh menjadi anak yang perhatian jika ia juga diperhatikan. Anak akan sukarela melakukan apa yang diinginkan orang tua jika orang tua memenuhi kebutuhan kasih sayangnya.

Beri Apresiasi

Saat anak melakukan hal baik, beri ia apresiasi. Salah satu bentuk apresiasi adalah pujian. “Nak, mama senang deh kamu bantuin mama hari ini. Semoga Allah kasih kamu pahala yang banyak dan menempatkanmu di surga nanti.” Selain doa baik dari seorang ibu yang mustajab, anak juga akan merasa dihargai. Jika ia merasa dihargai oleh orang tuanya, maka anak juga akan menghargai orang tuanya.

Demikian penyebab anak tidak patuh dan tips-tips agar anak patuh.  Intinya, saat mendapatkan sikap atau perilaku yang kurang menyenangkan dari anak, tetap sabar, tenang dan kendalikan emosi ya, ayah bunda. Sebab, anak sedang meniru cara yang dilakukan ayah bunda. Jika ayah bunda tetap menunjukkan sikap penuh cinta kasih, si kecil pasti luluh…

Semangat menjadi orang tua baik dan hebat!!!